Jurnalismu
Beranda Kesehatan Beragam Aktivitas yang Tidak Boleh Dilakukan Ibu Hamil

Beragam Aktivitas yang Tidak Boleh Dilakukan Ibu Hamil

Kehamilan adalah masa yang penuh dengan perubahan fisik dan emosional bagi seorang wanita. Selama periode ini, menjaga kesehatan ibu dan janin menjadi prioritas utama. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan selama kehamilan adalah dengan mengetahui aktivitas-aktivitas yang sebaiknya dihindari.

Beberapa aktivitas dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan ibu maupun perkembangan janin. Berikut adalah beragam aktivitas yang tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil untuk memastikan kehamilan yang sehat dan aman.

1. Mengangkat Beban Berat

Salah satu aktivitas yang harus dihindari oleh ibu hamil adalah mengangkat beban berat. Mengangkat barang yang terlalu berat dapat memberikan tekanan yang berlebihan pada otot-otot punggung dan perut, yang dapat meningkatkan risiko cedera dan bahkan menyebabkan kontraksi prematur.

Beban yang terlalu berat juga bisa menyebabkan ketegangan pada tubuh yang sudah mengalami perubahan selama kehamilan, seperti pembesaran rahim dan pergeseran pusat gravitasi.

Jika ibu hamil perlu mengangkat sesuatu, sebaiknya minta bantuan orang lain atau, jika memungkinkan, pilih barang yang lebih ringan. Selalu gunakan teknik yang tepat dengan membungkuk dari lutut, bukan dari pinggang, dan hindari memutar tubuh saat mengangkat barang.

2. Melakukan Olahraga Berat atau Kontak Fisik

Olahraga memang penting untuk kesehatan selama kehamilan, namun tidak semua jenis olahraga aman dilakukan oleh ibu hamil. Aktivitas fisik yang terlalu intens, seperti angkat beban, lari jarak jauh, atau olahraga yang melibatkan kontak fisik seperti sepak bola, basket, atau hoki, sebaiknya dihindari. Olahraga ini dapat meningkatkan risiko cedera, terjatuh, atau benturan pada perut yang dapat memengaruhi perkembangan janin.

Baca Juga  Glisodin: Suplemen Antioxidant yang Ajaib

Ibu hamil disarankan untuk memilih olahraga ringan hingga sedang yang lebih aman, seperti berjalan kaki, berenang, yoga prenatal, atau bersepeda statis. Olahraga ringan ini dapat membantu menjaga kebugaran fisik tanpa memberikan tekanan berlebihan pada tubuh.

3. Tidur Terlentang di Trimester Ketiga

Saat kehamilan memasuki trimester ketiga, ibu hamil sebaiknya menghindari tidur dengan posisi terlentang. Tidur dalam posisi ini dapat menyebabkan tekanan pada pembuluh darah besar (vena cava) yang mengalirkan darah dari bagian bawah tubuh ke jantung. Tekanan ini bisa mengurangi aliran darah ke rahim, yang bisa memengaruhi suplai oksigen dan nutrisi ke janin.

Posisi tidur yang lebih baik untuk ibu hamil, terutama pada trimester ketiga, adalah posisi miring ke kiri. Posisi ini membantu meningkatkan aliran darah ke janin dan ginjal, serta mengurangi tekanan pada punggung dan organ dalam ibu.

4. Mengonsumsi Alkohol dan Merokok

Kebiasaan seperti mengonsumsi alkohol dan merokok harus dihentikan sepenuhnya selama kehamilan. Alkohol dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius pada janin, termasuk kelainan fisik dan mental yang dikenal sebagai Fetal Alcohol Syndrome (FAS). Sementara itu, merokok dapat mengurangi suplai oksigen ke janin, meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan masalah pernapasan pada bayi setelah lahir.

Bahkan paparan asap rokok dari orang lain (perokok pasif) juga dapat berdampak buruk pada kehamilan. Oleh karena itu, ibu hamil harus menghindari tempat-tempat yang dipenuhi asap rokok dan meminta orang-orang di sekitarnya untuk tidak merokok.

Baca Juga  Kenali Penyebab dan Gejala Impetigo

5. Sauna dan Berendam di Air Panas

Sauna, berendam di air panas, atau mandi uap mungkin terasa menyenangkan dan relaks, tetapi tidak aman untuk ibu hamil. Suhu panas yang berlebihan dapat meningkatkan suhu tubuh ibu, yang dapat mengganggu perkembangan janin. Peningkatan suhu tubuh secara drastis (hipertermia) di awal kehamilan juga dapat meningkatkan risiko cacat lahir.

Sebagai alternatif, ibu hamil bisa mencoba mandi air hangat dengan suhu yang lebih rendah untuk meredakan ketegangan otot tanpa meningkatkan suhu tubuh secara berlebihan.

6. Menggunakan Produk Kimia Berbahaya

Beberapa produk kimia yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dapat berbahaya bagi ibu hamil dan janin. Produk-produk seperti cat, pembersih rumah tangga yang mengandung amonia atau pemutih, dan bahan kimia pestisida dapat mengeluarkan uap beracun yang, jika dihirup, dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.

Jika ibu hamil harus menggunakan produk tersebut, pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik, gunakan sarung tangan dan masker, atau lebih baik lagi, mintalah bantuan orang lain untuk menangani pekerjaan tersebut.

7. Mengonsumsi Makanan Mentah atau Tidak Matang

Mengonsumsi makanan mentah atau tidak matang adalah salah satu risiko yang harus dihindari selama kehamilan. Makanan seperti daging, ikan, atau telur yang tidak dimasak dengan benar dapat mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella atau Listeria, yang bisa menyebabkan keracunan makanan dan mengancam kesehatan ibu dan janin.

Selalu pastikan makanan yang dikonsumsi dimasak dengan matang, terutama daging, ikan, dan telur. Hindari juga mengonsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi karena berisiko mengandung bakteri Listeria.

Baca Juga  Manfaat Camilan Sehat Bagi Tumbuh Kembang Anak Balita

8. Membersihkan Kotoran Kucing

Jika ibu hamil memelihara kucing, penting untuk menghindari membersihkan kotoran kucing, terutama pada trimester pertama. Kotoran kucing dapat mengandung parasit Toxoplasma gondii, yang bisa menyebabkan infeksi toksoplasmosis. Infeksi ini berisiko tinggi menyebabkan keguguran, kelainan lahir, atau komplikasi lainnya pada janin.

Jika tidak ada orang lain yang bisa membersihkan kotoran kucing, pastikan ibu hamil menggunakan sarung tangan dan mencuci tangan dengan sabun setelah selesai membersihkan.

9. Mengabaikan Kesehatan Gigi

Kesehatan mulut selama kehamilan juga sangat penting. Ibu hamil sebaiknya tidak mengabaikan perawatan gigi karena perubahan hormon selama kehamilan dapat menyebabkan masalah gusi, seperti gingivitis. Infeksi gusi yang tidak diobati bisa berdampak buruk pada kesehatan ibu dan janin, bahkan meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Lakukan pemeriksaan gigi secara rutin selama kehamilan dan pastikan untuk menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi secara teratur serta menggunakan benang gigi.

Selama kehamilan, menjaga kesehatan dengan menghindari aktivitas yang berisiko sangat penting untuk mendukung perkembangan janin yang sehat dan menjaga kondisi fisik ibu. Aktivitas seperti mengangkat beban berat, mengonsumsi alkohol, atau melakukan olahraga berat harus dihindari, sementara kebiasaan hidup sehat dan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan dapat memastikan ibu dan janin tetap sehat selama masa kehamilan.

Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait obat, suplemen, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengunjungi laman https://pafikotaende.org/ sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).

Bagikan:

Iklan