Cara Kerja Obat Penurun Panas Demam Anak
Demam pada anak adalah kondisi yang sering membuat orang tua khawatir. Meskipun demam sebenarnya adalah respons alami tubuh terhadap infeksi, orang tua sering kali merasa perlu memberikan obat penurun panas agar anak merasa lebih nyaman.
Namun, bagaimana cara kerja obat penurun panas ini? Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana obat penurun panas bekerja untuk menurunkan demam pada anak dan jenis-jenis obat yang paling umum digunakan.
Apa Itu Demam?
Sebelum memahami cara kerja obat penurun panas, penting untuk memahami apa yang terjadi ketika anak mengalami demam. Demam terjadi ketika tubuh menaikkan suhu internal sebagai mekanisme pertahanan melawan infeksi, baik yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau peradangan. Hipotalamus, bagian otak yang mengatur suhu tubuh, merespons infeksi dengan meningkatkan suhu, yang pada gilirannya membuat tubuh lebih sulit bagi patogen untuk bertahan hidup.
Demam pada anak biasanya dianggap ringan jika berada dalam kisaran 37,5-38°C, dan di atas itu bisa disebut sebagai demam sedang atau tinggi.
Cara Kerja Obat Penurun Panas
Obat penurun panas, atau antipiretik, bekerja dengan menurunkan suhu tubuh yang meningkat akibat demam. Obat-obatan ini biasanya mengandung bahan aktif yang dapat mempengaruhi pusat pengatur suhu di otak, yaitu hipotalamus, sehingga tubuh merespons dengan menurunkan suhu kembali ke tingkat normal. Berikut adalah cara kerja beberapa jenis obat penurun panas yang umum digunakan untuk anak:
1. Parasetamol (Acetaminophen)
Parasetamol adalah salah satu obat penurun panas yang paling umum diberikan pada anak-anak. Obat ini bekerja dengan memengaruhi pusat pengatur panas di hipotalamus, yang kemudian membantu menurunkan suhu tubuh secara bertahap. Parasetamol juga memiliki sifat pereda nyeri, sehingga sering kali digunakan untuk meredakan gejala yang menyertai demam, seperti sakit kepala atau nyeri otot.
Cara kerja:
- Parasetamol mengurangi produksi prostaglandin di otak, yaitu senyawa yang memicu peradangan dan demam. Dengan menurunkan kadar prostaglandin, parasetamol membantu tubuh menurunkan suhu.
- Obat ini tidak memiliki efek anti-inflamasi seperti ibuprofen, namun cukup efektif untuk menurunkan panas dan meredakan rasa sakit ringan.
Keamanan:
- Parasetamol relatif aman jika digunakan sesuai dosis, namun penting untuk menghindari overdosis, karena bisa menyebabkan kerusakan hati. Selalu ikuti petunjuk dosis yang disarankan untuk anak-anak.
2. Ibuprofen
Ibuprofen adalah jenis obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) yang juga sering digunakan untuk menurunkan panas pada anak-anak. Selain menurunkan panas, ibuprofen juga memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu mengurangi peradangan yang mungkin terjadi akibat infeksi atau cedera.
Cara kerja:
- Ibuprofen bekerja dengan cara menghambat enzim cyclooxygenase (COX), yang diperlukan untuk memproduksi prostaglandin. Dengan mengurangi produksi prostaglandin, ibuprofen membantu menurunkan suhu tubuh dan meredakan peradangan serta rasa sakit yang menyertai demam.
- Sifat anti-inflamasi ibuprofen membuatnya lebih efektif dalam meredakan gejala peradangan seperti pembengkakan, nyeri sendi, atau sakit tenggorokan yang terkadang menyertai demam.
Keamanan:
- Ibuprofen biasanya aman untuk anak-anak jika digunakan dalam dosis yang tepat, namun tidak disarankan bagi anak-anak yang memiliki masalah lambung, seperti maag, atau kondisi ginjal. Juga, penting untuk selalu mengonsultasikan dengan dokter sebelum memberikan ibuprofen pada bayi di bawah usia 6 bulan.
3. Aspirin (Tidak Direkomendasikan untuk Anak-Anak)
Meskipun aspirin adalah obat anti-inflamasi dan penurun panas yang efektif, aspirin tidak dianjurkan untuk diberikan kepada anak-anak, terutama anak-anak di bawah usia 18 tahun. Hal ini karena aspirin dapat meningkatkan risiko sindrom Reye, kondisi serius yang dapat menyebabkan kerusakan hati dan otak.
Cara kerja:
- Aspirin bekerja dengan cara yang mirip dengan ibuprofen, yaitu menghambat enzim COX untuk mengurangi produksi prostaglandin. Namun, karena risiko sindrom Reye, obat ini sebaiknya dihindari pada anak-anak dan remaja.
4. Metode Non-Farmakologis untuk Menurunkan Panas
Selain obat penurun panas, orang tua juga bisa melakukan beberapa metode alami untuk membantu menurunkan demam anak. Berikut adalah beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan di rumah:
- Kompres hangat: Menggunakan kain basah hangat di dahi atau bagian tubuh anak bisa membantu menurunkan suhu tubuh secara alami.
- Mandi air hangat: Memandikan anak dengan air hangat (bukan air dingin) bisa membantu tubuh menurunkan panas dengan lebih efektif.
- Cairan yang cukup: Pastikan anak mengonsumsi banyak cairan untuk menghindari dehidrasi, yang bisa memperburuk gejala demam.
- Istirahat yang cukup: Biarkan anak beristirahat agar tubuhnya dapat melawan infeksi dengan lebih baik.
Dosis dan Penggunaan yang Aman
Penting untuk selalu memberikan obat penurun panas pada anak sesuai dosis yang disarankan berdasarkan berat badan dan usia anak. Berikut adalah beberapa panduan umum:
- Baca label dengan hati-hati: Setiap obat biasanya memiliki petunjuk dosis yang sesuai untuk usia atau berat badan anak. Jangan melebihi dosis yang disarankan.
- Jangan mencampurkan obat yang sama: Jangan memberikan dua obat yang mengandung bahan aktif yang sama, seperti parasetamol, karena dapat menyebabkan overdosis.
- Gunakan alat pengukur yang tepat: Jika menggunakan sirup obat, gunakan alat pengukur dosis yang biasanya disediakan bersama obat (sendok atau pipet), bukan sendok makan biasa.
Obat penurun panas bekerja dengan cara mengurangi produksi prostaglandin atau memengaruhi pusat pengatur panas di otak untuk menurunkan suhu tubuh anak. Parasetamol dan ibuprofen adalah obat yang umum digunakan untuk menurunkan demam pada anak-anak, dengan parasetamol lebih sering digunakan untuk kasus demam ringan dan ibuprofen untuk kondisi yang melibatkan peradangan. Selain itu, metode alami seperti kompres hangat dan minum banyak cairan juga bisa membantu meredakan demam.
Namun, penting untuk selalu mengikuti dosis yang tepat dan berkonsultasi dengan dokter jika demam berlangsung lebih dari tiga hari atau disertai gejala yang mengkhawatirkan.
Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait obat, suplemen, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengunjungi laman https://pafikotangabang.org/ sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).