Jurnalismu
Beranda Info Menarik Gaji UMR Depok Bisa Umroh? Bedah Strategi Paket Hemat Tanpa Mengorbankan Ibadah

Gaji UMR Depok Bisa Umroh? Bedah Strategi Paket Hemat Tanpa Mengorbankan Ibadah

Setiap tanggal muda, ada ritual yang mungkin sama-sama kita rasakan. Bunyi “ting” di ponsel menandakan gaji masuk, hati senang sejenak. Namun, selang beberapa hari (atau bahkan jam), satu per satu notifikasi lain muncul: tagihan listrik, cicilan motor, biaya sekolah anak, hingga belanja bulanan di pasar.

Rasanya gaji itu seperti tamu agung yang hanya mampir sebentar untuk sayur lodeh, lalu pamit pergi lagi. Istilah anak mudanya: Gaji Numpang Lewat.

Di tengah himpitan ekonomi dan biaya hidup di Depok yang pelan-pelan merangkak naik menyusul Jakarta, sering kali kita merasa “kecil” saat melihat spanduk travel umroh di pinggir jalan Margonda atau Sawangan.

Angka puluhan juta rupiah yang tertera di sana terasa seperti sebuah kemustahilan. “Boro-boro buat umroh, buat makan bulan depan aja masih pusing,” begitu mungkin bisikan hati kecil kita. Akhirnya, impian ke Tanah Suci itu kita lipat rapi, kita simpan di laci paling dalam, dan kita kubur dengan kalimat: “Nanti deh, kalau sudah kaya.”

Tapi Ikhwan dan Akhwat, izinkan kami menyampaikan satu hal yang mungkin bisa mengubah cara pandang kita selamanya: Allah tidak memanggil yang mampu, tetapi Allah memampukan yang terpanggil.

Umroh bukan tentang seberapa tebal dompet kita, tapi seberapa besar prioritas kita. Mari kita bedah bersama, bagaimana gaji UMR atau penghasilan pas-pasan warga Depok bisa menjadi tiket menuju Baitullah, tanpa harus menunggu jadi bos besar dulu.

1. Mengubah “Mustahil” Menjadi “Masuk Akal”

Mari kita bicara matematika sederhana, bukan matematika langit dulu. Seringkali kita ngeri melihat angka total, misal Rp 28 juta atau Rp 30 juta. Padahal, coba kita lihat jalanan Depok setiap pagi. Penuh sesak dengan motor-motor keluaran terbaru, bukan? Harga motor matic bongsor yang populer itu sekarang berkisar 30-35 juta rupiah. Dan banyak dari kita mampu membelinya, meskipun dengan cara mencicil selama 3 tahun.

Baca Juga  Panduan Memilih Software Desain Grafis Gratis Terbaik untuk Pemula

Kenapa kita berani ambil cicilan motor tapi takut menabung umroh? Karena kita menganggap motor adalah kebutuhan, sedangkan umroh adalah kemewahan.

Ubahlah mindset itu. Jadikan umroh sebagai kebutuhan rohani. Jika kita mampu menyisihkan Rp 20.000 – Rp 30.000 sehari (seharga sebungkus rokok atau segelas kopi kekinian), dalam 3-4 tahun, dana itu cukup untuk berangkat umroh.

Kuncinya adalah Konsistensi. Buka rekening khusus tanpa kartu ATM agar tidak terambil. Namakan rekening itu: “Celengan Rindu Ka’bah”.

2. Memahami Konsep “Paket Hemat” yang Sebenarnya

Nah, ini bagian pentingnya. Banyak yang takut mengambil “Paket Hemat” atau “Promo” karena takut ditipu atau takut terlantar.

Di travel yang amanah seperti AsarTour, Paket Hemat/Ekonomis itu sangat logis dan manusiawi. Apa bedanya dengan paket mahal?

  • Jarak Hotel: Paket hemat biasanya menggunakan hotel bintang 3 atau 4 yang berjarak sekitar 800m – 1 km dari Masjidil Haram. Jauh? Lumayan. Tapi bagi Ikhwan dan Akhwat yang fisiknya masih sehat, ini bukan masalah. Anggaplah jalan kaki itu sebagai pemanasan sebelum tawaf. Setiap tetes keringat yang keluar karena berjalan menuju masjid, insya Allah menjadi penggugur dosa. Ada shuttle bus juga yang siap mengantar.
  • Menu Makanan: Jika paket VIP makan buffet hotel mewah, paket hemat biasanya makan katering menu Indonesia (kotakan atau prasmanan sederhana). Rasanya? Tetap nikmat, halal, dan bergizi. Toh, kita ke sana mau ibadah, bukan mau wisata kuliner, kan?
  • Penerbangan: Mungkin akan menggunakan pesawat dengan 1 kali transit. Sedikit lebih lelah, tapi justru di situ seni perjuangannya.
Baca Juga  Mengulas ICMSE, Konferensi Internasional yang Mengubah Paradigma Ilmu Material

Jadi, Paket Hemat di AsarTour.com itu bukan mengurangi rukun atau wajib umrohnya. Fasilitas ibadahnya sama, pembimbingnya sama, mutawifnya sama-sama berilmu. Yang dikurangi hanya fasilitas “duniawi”-nya saja. Dan bagi pejuang gaji UMR, ini adalah solusi cerdas: Ibadah sah, kantong aman.

3. Waspada Jebakan “Murah Tidak Masuk Akal”

Sebagai warga Depok yang pernah punya sejarah kelam dengan kasus penipuan travel (seperti First Travel dulu), kita wajib waspada.

Hati-hati dengan tawaran yang terlalu murah. Jika ada yang menawarkan umroh Rp 15 juta atau Rp 20 juta tapi berangkatnya masih 2 tahun lagi, atau harus mengajak 5 orang teman dulu, LARI! Tinggalkan segera. Itu skema Ponzi (gali lubang tutup lubang).

Paket hemat yang wajar itu mengikuti harga referensi Kemenag (saat ini di kisaran Rp 24-26 juta minimal, tergantung kurs dollar). Jangan gadaikan uang susah payah Ikhwan dan Akhwat pada ketidakpastian.

Lebih baik menabung sedikit lebih lama untuk harga yang wajar di AsarTour, daripada tergiur harga murah tapi ujung-ujungnya hanya gigit jari dan menangis di bandara.

4. Kekuatan Niat yang Menggetarkan Langit

Ini strategi pamungkas. Ikhwan dan Akhwat mungkin sudah menghitung di atas kertas: “Gaji saya dipotong kontrakan, sekolah anak, makan, sisa nol. Nggak mungkin bisa nabung.”

Secara matematika manusia, mungkin nol. Tapi matematika Allah itu beda. Coba Ikhwan dan Akhwat datang ke kantor travel, atau buka website AsarTour.com, lalu pilih satu paket. Lihat harganya, dan berdoa: “Ya Allah, hamba ingin paket ini. Uangnya belum ada, tapi Engkau Maha Kaya. Hamba berniat sungguh-sungguh.”

Banyak kisah nyata tetangga kita, tukang bubur, marbot masjid, atau buruh harian yang tiba-tiba berangkat. Entah dari pesangon, hadiah anak, warisan yang sengketa tiba-tiba cair, atau rezeki tak terduga lainnya. Itu semua bermula dari Niat yang Berani.

Baca Juga  Yuk Kenali Berbagai Kriteria Vinyl Berkualitas untuk Lantai Hunian Anda

Kalau cuma diam dan bilang “nggak punya duit”, Allah pun tidak akan membukakan jalannya. Tapi kalau kita sudah melangkah satu jengkal (dengan mencari info travel, bikin paspor), Allah akan mendekat satu hasta.

Kesimpulan: Jangan Kubur Mimpimu

Saudaraku, Tetangga Depok yang dirahmati Allah,

Jangan minder dengan status ekonomi. Baitullah itu rumah Allah, dan Allah adalah tuan rumah yang paling dermawan. Dia tidak melihat merek baju kita, Dia tidak melihat jenis pekerjaan kita. Dia melihat hati yang rindu.

Di AsarTour, kami menyediakan berbagai opsi paket. Kami transparan. Kami tidak akan memaksa Ikhwan mengambil paket mahal jika kemampuan ada di paket hemat. Kami justru bangga bisa mengantarkan Ikhwan dan Akhwat yang berjuang menyisihkan rupiah demi rupiah demi bisa bersujud di depan Ka’bah. Itu adalah uang yang sangat suci dan berharga.

Jadi, hapus kata “Mustahil” dari kamus hidup Ikhwan dan Akhwat hari ini.

Mari Mulai Langkah Kecil Hari Ini

Jangan biarkan gaji cuma numpang lewat tanpa meninggalkan jejak kebaikan.

Mau ngobrol santai tentang simulasi tabungan atau ingin tahu detail harga Paket Hemat terbaru yang masuk akal? Jangan sungkan.

Cek dulu informasinya di agen travel umroh amanah AsarTour.com atau mampir ke tempat kami. Kita cari solusi bareng-bareng. Siapa tahu, dengan niat yang kuat, tahun depan Ikhwan dan Akhwat bukan lagi menatap spanduk umroh di Margonda, tapi sudah menatap langsung Ka’bah di Mekkah

Bagikan:

Iklan